Pelatih Persijap Jepara, Junaidi, ketika dihubungi dari Semarang, Sabtu, mengatakan, dirinya melihat bahwa 40 persen pemain masih layak dipertahankan, sedangkan 20 persen perlu dipertimbangkan.

“Itu pandangan saya tentang anak asuh saya selama musim kompetisi ini, tetapi semuanya diserahkan kepada manajemen tim yang baru dan pelatih yang akan menangani tim pada musim kompetisi mendatang,” kata Junaidi yang pada dua musim kompetisi menangani tim berjuluk Laskar Kalinyamat ini.

Selama dua musim menangani Persijap Jepara, Junaidi terhitung sukses karena pada musim sebelumnya mampu menempatkan tim itu di peringkat 11 klasemen Liga Super, bahkan mampu mengantarkan Evaldo Silva dan kawan-kawan masuk babak empat besar pada Copa Indonesia 2009.

Saat Copa Indonesia 2010, Persijap gagal di babak penyisihan. Persijap yang masuk Grup E hanya menang sekali dengan mengalahkan Deltras Sidoarjo (2-1), tetapi pada dua pertandingan lainnya kalah dari Arema Malang (0-3) dan PS Mojokerto Putra (0-1).

Pada Kompetisi Sepak Bola Liga Super 2009/2010, tim berjuluk Laskar Kalinyamat itu mampu bertengger di peringkat sembilan dengan nilai 46 yang diperoleh dari 34 kali main, 13 kali menang, tujuh kali seri, dan 14 kali kalah.

Ketika ditanya kemungkinan untuk kembali menangani Persijap Jepara pada musim kompetisi mendatang, Junaidi yang juga mantan Asisten Pelatih Persiba Balikpapan itu mengatakan, untuk sementara waktu dirinya akan istirahat dulu.

“Saya akan istirahat dulu dan belum ada tawaran untuk melatih di klub mana,” katanya.

Manajer Tim Persijap, Edy Sudjatmiko, mengatakan, dari sisi prestasi, tim yang ditangani pelatih Junaidi itu sudah cukup bagus karena sudah sesuai dengan target yang ditetapkan manajemen.

“Sejak awal kami menargetkan Persijap tetap bertahan di Liga Super dan ternyata berhasil,” katanya.

Ia mengatakan, di sisi peringkat juga cukup bagus karena pada musim sebelumnya bertengger di peringkat 11 tetapi sekarang naik dua tingkat menjadi urutan kesembilan.