Recent Posts

Posts RSS

Drama Persijap di Bumi Kartini


JEPARA - Air mata Junaedi menetes mengiringi keberhasilan anak asuhnya mengalahkan PSPS Pekanbaru 1-0 di Stadion Gelora Bumi Kartini Jepara kemarin. Pelatih Persijap tersebut tak henti-hentinya mengucapkan syukur atas hasil pertandingan yang diraih Evaldo Silva dkk.

Selain menjadi laga kandang terakhir Persijap musim ini, kemenangan kemarin juga memastikan klub berjuluk Laskar Kalinyamat itu bertahan di kancah Indonesia Super Leagua (ISL). Tak pelak gol semata wayang yang diceploskan Eki Nurhakim di menit 25 disambut gemuruh penonton yang kemarin memadati stadion.

Berbekal tambahan tiga poin ini, Persijap kini mengemas 43 poin dan merangsek ke peringkat 10 klasemen sementara. Persijap juga diuntungkan dengan hasil pertandingan tim-tim di papan bawah Persijap. Dari empat tim pesaing Persijap, hanya Persisam yang sukses meraih kemenangan. Di antaranya adalah Persik yang dikalahkan tuan rumah Persipura 1-0 dan Bontang FC ditekuk Arema 0-3. Satu-satunya tim yang melaju adalah Persisam setelah kemarin berhasil mempermalukan Persema dengan skor 1-0.

Dibandingkan saat mengalahkan Persija pada pertandingan sebelumnya, penampilan Persijap kemarin seperti menemui antiklimaks. Alur serangan yang dibangun tuan rumah sering terhenti sebelum memasuki kotak penalti lawan. Begitu juga dengan organisasi antarlini yang sering terjadi miss communication.

Sementara itu, kubu PSPS malah tampil lebih garang sejak menit awal. Keberadaan seorang Dzumafo Epandi di tim berjuluk Askar Bertuah tersebut menjadi hantu yang menakutkan di depan gawang Persijap. Evaldo Silva yang ditugasi mengawal pergerakan Dzumafo sering kewalahan menghentikannya. Tidak jarang tiga pemain belakang Persijap secara bersamaan menghentikan laju Dzumafo.

Beruntung Persijap masih memiliki Danang Wihatmoko di bawah mistar gawang. Kiper yang sempat dikabarkan akan beristirahat lama tersebut, kemarin tetap dipaksakan untuk tampil. Danang memberikan jawaban atas kepercayaan itu. Meskipun beberapa kali harus tergeletak dan mendapatkan perawatan tim medis karena cederanya kambuh, namun dia sukses mengamankan gawang timnya.

Meski mendapat tekanan sepanjang pertandingan, namun armada Jepara berhasil menunjukkan tajinya. Berawal dari serangan balik yang cepat, Eki Nurhakim sukses menceploskan bola ke gawang PSPS yang dikawal Fance Haryanto di menit 25. Memanfaatkan umpan silang yang dilepaskan Ahmad Mahrus Bahtiar, Eki melompat dan menyarangkan bola melalui sundulan kepalanya.

Di menit 58, Eki nyaris menambah keunggulan Persijap. Sayang, tembakan salto pemain asal Bandung ini masih membentur mistar gawang. Keunggulan Persijap bertahan hingga akhir pertandingan.

”Kemenangan ini sangat berarti bagi kami. Dengan tambahan tiga poin, insya Allah posisi Persijap di klasemen sudah aman. Mengingat, beberapa tim di bawah Persijap akan saling berhadapan memperebutkan poin di laga-laga terakhir,” kata Junaedi usai pertandingan.

Dia mengucapkan terima kasih atas kinerja yang ditunjukkan pasukannya serta dukungan dari seluruh publik sepak bola Jepara. Juanedi berjanji akan tetap bermain maksimal di dua pertandingan sisa.

Terpisah, Manajer PSPS Dastrayani Bibra mengakui keunggulan Persijap. Sejak awal para pemain PSPS sudah menjalankan intruksi dengan baik, yakni tampil menekan sepanjang pertandingan. Namun, buruknya penyelesaian membuat setiap peluang terbuang percuma.

”Saya mengucapkan selamat kepada tim Persijap atas kemenangan ini,” ucapnya.

0 comments:

Post a Comment

Pariwisata di Jepara

Jepara merupakan sebuah kota indah di kaki gunung muria,boleh di bilang jepara merupakan kota yang sangat komplit (ibarat toko serba ada) walaupun tergolong sebuah kota kecil.Di sebelah timur di kawal dengan keexotisan gunung muria,di sebelah selatan terhampar pantai dengan panorama yang indah,dan masih banyak lagi keistimewaan yang lain.Temukan keistimewaan Jepara di sini.