Sungguh pengalaman yang sangat tidak menyenangkan, untuk pertama kalinya pelatih baru Persijap Alves Dinaldo Dasilva datang ke indonesia mencoba peruntungannya di Jepara tapi ternyata bukan manis yang dia dapatkan melainkan pil pahit yang sangat menyakitkan.

Minggu 3 Oktober 2010 kemarin pelatih anyar Persijap Jepara tersebut mendapat tamu yang sangat banyak yaitu perwakilan dari Jetman (Jepara tifosi mania), dan juga dari Banaspati (Barisan suporter persijap sejati) tetapi bukan untuk bersilaturahmi melainkan untuk mempertanyakan bagaimana tanggung jawab beliau untuk kejayaan Persijap Jepara.

Suporter Persijap merasa geram karena dari dua laga kandang mereka tak satupun yang mendapatkan hasil maksimal, bahkan saat pertandingan pertama mereka di bantai PSM Makasar dengan skor 1-0.

Pada pertandingan pertama saat melawan PSM Makasar Persijap Jepara sama sekali tidak mempunyai peluang untuk mencetak gol, entah karena kesalahan strategi ataupun apa itu jelas hal ini sangat tidak bisa di maklumi oleh seluruh warga Jepara.

Lain halnya pada saat pertandingan ke dua, walaupun Persijap Jepara mempunyai peluang untuk mencetak gol yang di buktikan oleh gol dari Gendut Doni pada menit ke 16 namun setelah itu pertandingan mutlak di kuasai oleh Persiba Balikpapan, Persiba pun berhasil menyamakan kedudukan menjadi 1-1 pada menit ke 30 oleh Dwi Joko.

Untuk pertandingan ke tiga pada 13 oktober 2010 mendatang, Persijap harus melakoni duel tandang melawan Persema Malang, inilah saatnya pelatih Alves Danildo Dasilva membuktikan bahwa dirinya layak untuk menukangi Persijap Jepara, jika pada pertandingan ini Persijap jepara kembali mengalami hasil buruk maka sudah dapat di pastikan bahwa pelatih Alves hanya akan tinggal kenangan di Jepara.